Kasus Sifilis di Indonesia Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kamis, 11 Mei 2023 - 18:53 WIB
loading...
Kasus Sifilis di Indonesia...
Kasus sifilis di Indonesia dilaporkan meroket. Berdasarkan data Kemenkes kasus sifilis di Indonesia mengalami kenaikan selama 5 tahun sejak 2016 hingga 2022. Foto/Waters Edge Dermatology
A A A
JAKARTA - Kasus sifilis di Indonesia dilaporkan meroket. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus sifilis di Indonesia mengalami kenaikan selama 5 tahun terakhir yakni sejak 2016 hingga 2022.

Pada 2016, kasus sifilis di Indonesia tercatat sebanyak 12 ribu. Sedangkan di 2022, angka tersebut tembus hingga 21 ribuan. Di mana penambahan kasus penyakit ini sebesar 17 ribu hingga 20 ribu.

Bahkan, netizen di Twitter dengan nama akun @namasayalaut yang merupakan petugas HIV di salah satu kota besar di Indonesia mengungkapkan bahwa obat suntik sifilis kini telah habis di pasaran.

"Baru kemarin senang obat suntik sifilis banyak, (tapi) langsung habis lagi. Mana pengadaan obat pemerintah lama lagi. Tapi memang kasus sifilis meningkat drastis banget," tulis @namasayalaut dikutip pada Kamis (11/5/2023).



Mengenal Sifilis



Dilansir dari Mayo Clinic, sifilis adalah infeksi bakteri yang biasanya disebarkan melalui kontak seksual. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut.

Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan luka tersebut. Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum menjadi aktif kembali.

Sifilis dini dapat disembuhkan, terkadang dengan satu suntikan penisilin. Tanpa pengobatan, sifilis dapat sangat merusak jantung, otak atau organ lain, dan dapat mengancam jiwa. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.

Gejala Sifilis

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2035 seconds (0.1#10.140)